Jacob Lew, Menteri Keuangan Amerika, mengatakan bahwa Rusia telah merasakan dampak sanksi yang mereka terapkan bersama Uni Eropa. Menurut Lew, pertumbuhan ekonomi Rusia telah turun tajam dan modal keluar semakin cepat di sana, menunjukkan adanya penurunan kepercayaan terhadap perekonomian negara yang dipimpin Vladimir Putin tersebut.
Namun di sisi lain, sejumlah analis tidak puas dengan sanksi tersebut yang dianggap terlalu ringan. Salah satunya adalah analis Macro Advisory, Chris Weafer, ia mengatakan tidak ada dampak langsung terhadap ekonomi Rusia dan sanksi terbaru yang diumumkan Obama baru-baru ini tidaklah sekeras yang digembar-gemborkan pihak Barat. Sanksi sejauh ini masih berfokus pada individu, bank-bank kecil dan perusahaan-perusahaan yang terkait dengan individu-individu tersebut. Menurutnya, sanksi tidak akan bisa terlalu kuat karena yang ingin memberikan sanksi hanya Amerika saja, sementara Uni Eropa tidak, karena mereka masih tergantung pada Rusia, terutama dalam urusan energi.
Sementara itu, analis Columbia University of New York berpendapat bahwa sangat sulit memberikan sanksi yang berdampak bagi Rusia. Menurutnya, Rusia saat ini merupakan perokonomian terbesar keenam di dunia, ia sendiri tidak tahu sanksi seperti apa yang bisa membuat Rusia kesulitan. Ia menambahkan, hanya tindakan yang terkoordinasi dan menyangkut berbagai sektor yang mungkin bisa efektif, namun ia juga tidak yakin sepenuhnya hasilnya akan melukai perekonomian Rusia.