Credit Agricole berpendapat kenaikan Euro saat ini hanya singkat saja dan sangat terbatas, tidak jauh lagi dari posisi sekarang. Penguatan Euro ini dipicu oleh meningkatnya permintaan karena ECB masih terus mengatakan tidak akan menurunkan suku bunga ataupun mengambil tindakan apapun hingga didapat data lebih lengkap lagi, ditambah lagi dengan buruknya angka Retail Sales Amerika kemarin.
Walaupun demikian, Credit Agricole memprediksi ECB akan menerapkan kebijakan baru, apalagi jika inflasi semakin turun. Selain itu, data ekonomi Amerika yang buruk akhir-akhir ini tampaknya tidak akan berdampak apapun bagi kebijakan Fed, sebagaimana dinyatakan oleh Janet Yellen. Oleh karenanya, mereka yakin Euro akan kembali melemah ke depannya.