RBA merilis laporan kebijakan moneternya pagi ini. Dalam laporan yang diterbitkan setiap kuartal tersebut, bank sentral memperkirakan inflasi Australia akan berada di bawah target 2% hingga 2018.
Bank sentral menilai prospek pertumbuhan ekonomi masih positif dan pelonggaran kebijakan akan mempercepat laju pertumbuhan. RBA juga melihat resiko negatif dari kenaikan harga properti dan utang juga mulai memudar. Gejolak nilai tukar AUD masih akan menjadi sorotan dan sangat berpengaruh terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Australia.
Tidak banyak perubahan terhadap proyeksi bank sentral, di mana GDP diprediksi sekitar 2,5% hingga 3,5% pada 2016-2017 dan 3% hingga 4% pada 2018. Inflasi diproyeksikan mencapai 1,5% tahun ini dan bisa mencapai 1,5% hingga 2,5% tahun 2017-2018.