Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ berpendapat aksi jual GBP akan terus berkurang dan akan mendorong GBP menguat lebih jauh lagi, dipicu oleh berkurangnya sentimen negatif terhadap “Hard Brexit”.
Selain itu, perekonomian Inggris menunjukkan perkembangan yang solid, lebih baik dari yang diprediksi sejumlah pengamat paska Brexit. Raksasa otomotif Jepang, Nissan, juga akan menanamkan investasi jangka panjang dengan membangun pabrik di Inggris, menunjukkan kepercayaan investor terhadap Inggris masih cukup besar.
Bank of Tokyo juga memprediksi Uni Eropa akan lebih lunak dalam bernegosiasi. Isu “Hard Brexit” selama ini terus digaungkan pemerintahan Theresa May karena mereka harus membuktikan apa yang dijanjikan pada masa kampanye.
Sektor perbankan Inggris juga terus membaik dan hal ini diprediksi akan menambah support bagi GBP karena investor akan semakin tenang untuk mengalirkan dananya ke Inggris.