RBA: Kebijakan Masih Akomodatif, Situasi Perekonomian Tidak Banyak Berubah

RBA dalam pernyataannya pagi ini kembali menegaskan bahwa kebijakan moneter masih akan akomodatif. Situasi ekonomi domestik tidak banyak berubah, termasuk partner dagang Australia. Pertumbuhan Jepang sedikit melambat, sementara perekonomian di China terus membaik, terutama di sektor investasi. Inflasi di Jepang dan Amerika mulai naik, demikian pula dengan sebagian negara di Asia. Secara global, situasi global masih sangat akomodatif.

Harga komoditas terus turun dalam 3 bulan terakhir dan RBA yakin permintaan komoditas akan terus meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Situasi pasar finansial masih tidak terlalu volatil, termasuk bond yang tidak banyak berubah akhir-akhir ini, namun harga saham global terus naik. Nilai tukar AUD sudah berada di atas level seharusnya sejak Januari.

Pertumbuhan ekonomi tahun ini lebih baik jika dibandingkan 2013. Peningkatan signifikan terjadi pada kapasitas pertambangan selama beberapa tahun terakhir, membuat ekspor Australia meningkat pesat. Namun demikian, RBA mendapati investasi di pertambangan turun cukup signifikan dibanding 2 tahun lalu. Situasi bisnis di luar pertambangan juga terus meningkat sejak kuartal pertama, namun masih tergolong rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya selama 1 dekade terakhir.

Harga rumah naik cukup signifikan sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi Australia. RBA masih akan melihat lebih jauh apakah turunnya Retail Sales dan Consumer Sentiment hanya sementara atau ada sebab lain. Sementara sektor tenaga kerja menunjukkan sedikit peningkatan. Inflasi juga diprediksi akan tetap berada di sekitar 2,5%. RBA menyimpulkan kebijakan moneter saat ini masih sesuai dan masih bisa menyokong pertumbuhan ekonomi, termasuk meningkatkan permintaan dan inflasi agar semakin mendekati target target. Suku bunga juga akan dipertahankan untuk jangka waktu yang lebih lama.